1. Air
Secara Umum
Air (H2O) adalah zat
atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan.
Keberadaan air di Bumi tidak
tetap, karena air selalu beredar. Kadang kala air tersedia banyak di suatu
tempat (banjir). Namun, suatu
waktu di tempat lain ada yang kekurangan air (kekeringan).
Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Bahkan dapat dipastikan tanpa pengembangan sumberdaya
air secara konsisten peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang
dinikmati sampai saat ini. Oleh karena itu pengembangan dan pengolahan sumber
daya air merupakan dasar peradaban manusia (Sunaryo, dkk, 2005).
Air adumi, tetapi tidak di planet lain. Air
menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer adalah zat
kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini
di br kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di
laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak
gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air
tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak
mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di
atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi
kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan
terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan
Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas
(uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di
permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengaturan air yang kurang baik
dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan
menyulut konflik.
2. Sifat
Kimia dan Fisika Air
a. Sifat Fisika Air
Suhu air adalah derajat panas air yang dinyatakan dalam
satuan derajat Celcius.
Warna adalah warna nyata dari air yang dapat disebabkan oleh adanya ion metal (besi dan mangan) humus, plankton, tumbuhan air dan limbah industri, yang dimaksud dengan warna adalah warna nyata yang kekeruhannya telah dihilangkan, sedangkan yang dimaksud dengan warna tampak adalah warna yang tidak hanya disebabkan zat-zat terlarut dalam air akan tetapi juga zat tersuspensi, yang dinyatakan dalam satuan warna skala PtCo.
Warna adalah warna nyata dari air yang dapat disebabkan oleh adanya ion metal (besi dan mangan) humus, plankton, tumbuhan air dan limbah industri, yang dimaksud dengan warna adalah warna nyata yang kekeruhannya telah dihilangkan, sedangkan yang dimaksud dengan warna tampak adalah warna yang tidak hanya disebabkan zat-zat terlarut dalam air akan tetapi juga zat tersuspensi, yang dinyatakan dalam satuan warna skala PtCo.
Kekeruhan adalah sifat optik dari suatu larutan yang
menyebabkan cahaya yang melaluinya terabsorbsi dan terbias dan dihitung dalam
satuan mg/L SiO2 atau Unit Kekeruhan Nephelometri (UKN). Kekeruhan di dalam air
disebabkan oleh adanya zat tersuspensi seperti lempung, lumpur, zat organik,
plankton dan zat-zat halus lainnya.
Kejernihan adalah dalamnya lapisan air yang dapat ditembus oleh sinar matahari yang dinyatakan dalam satuan cm.
Kejernihan adalah dalamnya lapisan air yang dapat ditembus oleh sinar matahari yang dinyatakan dalam satuan cm.
Residu Total adalah residu yang tersisa setelah penguapan
contoh dan dilanjutkan dengan pengeringan pada suhu tertentu secara merata dan
dinyatakan dalam satuan mg/L. Residu Tersuspensi
adalah berat zat padat dalam air yang tertahan pada penyaring dengan kertas
saring yang berpori sebesar 0,45 mm dan dikeringkan pada suhu tertentu secara
merata dan dinyatakan dalam satuan mg/L.
Residu Terlarut adalah berat zat padat dalam air yang lolos pada penyaring dengan kertas saring yang berpori sebesar 0,45 mm dan dikeringkan pada suhu tertentu secara merata dan dinyatakan dalam satuan mg/L. Residu Total terurai adalah bagian berat dari residu total yang terurai menjadi gas pada pemanasan dengan suhu tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L. Residu Tersuspensi Terurai adalah bagian berat dari residu tersuspensi yang terurai menjadi gas pada pemanasan dengan suhu tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L. Residu Terikat adalah bagian berat residu total atau residu tersuspensi yang tidak terurai menjadi gas pada pemanasan dengan suhu tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L. Residu Mengendap adalah zat padat yang dapat mengendap selama waktu tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L atau mL/L.
Residu Terlarut adalah berat zat padat dalam air yang lolos pada penyaring dengan kertas saring yang berpori sebesar 0,45 mm dan dikeringkan pada suhu tertentu secara merata dan dinyatakan dalam satuan mg/L. Residu Total terurai adalah bagian berat dari residu total yang terurai menjadi gas pada pemanasan dengan suhu tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L. Residu Tersuspensi Terurai adalah bagian berat dari residu tersuspensi yang terurai menjadi gas pada pemanasan dengan suhu tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L. Residu Terikat adalah bagian berat residu total atau residu tersuspensi yang tidak terurai menjadi gas pada pemanasan dengan suhu tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L. Residu Mengendap adalah zat padat yang dapat mengendap selama waktu tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L atau mL/L.
Derajat keasaman (pH) adalah logaritma negatif dan aktifitas
ion hidrogen dalam suatu larutan. Derajat keasaman (pH) air, penting untuk
menentukan nilai daya guna perairan baik untuk keperluan rumah tangga, irigasi,
kehidupan organisme perairan dan kepentingan lainnya. Nilai pH suatu perairan
mencirikan keseimbangan antara asam dan basa dalam air dan merupakan pengukuran
konsentrasi ion hidrogen dalam larutan. Mengingat nilai pH ditentukan oleh
interaksi berbagai zat dalam air termasuk zat-zat yang secara kimia maupun
biokimia tidak stabil maka penentuan pH harus dilakukan setelah pengambilan
contoh dan tidak dapat diawetkan. pH dapat diukur dengan metode kolorimetri dan
elektrometri. Metode elektrometri lebih banyak digunakan di laboratorium dan
lapangan karena lebih teliti dan praktis.
Daya Hantar Listrik (DHL) adalah kemampuan dari larutan untuk menghantarkan arus listerik yang dinyatakan dalam mmhos/cm, kemampuan tersebut antara lain tergantung pada kadar zat terlarut yang mengion di dalam air, pergerakan ion, valensi dan suhu. Salinitas/Kegaraman adalah merupakan residu terlarut dalam air, apabila semua bromida dan iodida dianggap sebagai klorida.
Klorositi adalah kadar klor dalam satuan g/L yang digunakan pada perhitungan salinitas.
Daya Hantar Listrik (DHL) adalah kemampuan dari larutan untuk menghantarkan arus listerik yang dinyatakan dalam mmhos/cm, kemampuan tersebut antara lain tergantung pada kadar zat terlarut yang mengion di dalam air, pergerakan ion, valensi dan suhu. Salinitas/Kegaraman adalah merupakan residu terlarut dalam air, apabila semua bromida dan iodida dianggap sebagai klorida.
Klorositi adalah kadar klor dalam satuan g/L yang digunakan pada perhitungan salinitas.
b. Sifat Kimia Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu
melekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terkait secara kovalen pada
satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 KPa (1 bar) dan temperatur 273,15
K (0°C).
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air
melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase
cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air
dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen ( H+) yang berasosiasi
(berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat
kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya
garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan
zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak),
disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu zat
dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya
tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul
air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul
air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air.
3. Manfaat
Air dalam Kehidupan
Seluruh makhluk hidup di muka bumi membutuhkan air.Sejak
awal kehidupan, mahluk hidup terutama manusia telah memanfaatkan air untuk
kelangsungan hidupnya, bahkan mutlak dibutuhkan manusia. Seiring dengan
pertambahan penduduk dan perkembangan industri, kebutuhan manusia akan air
cenedrung meningkat. Berikut adalah manfaat sumber daya air sebagai pendukung
kehidupan.
1) Sumber bahan pangan. Manusia dan hewan dapat memperoleh
sumber makanan dari perairan, seperti berbagai jenis ikan, rumput laut,
kepiting, udang, kereang dan lainnya.
2) Prasarana lalulintas air antar pulau atau antarbenua.
Wilayah yang didominasi oleh perairan sangat bergantung pada lalulintas air,
seperti adanya sungai atau laut inilah hubungan antar wilayah dapat
erjalin.
3) Fungsi energi seperti pembangkit tenaga. Pergerakan air
pasang dan surut dapat menghasilkan energi listrik. Selain itu, arus laut dapat
dimanfaatkan ebagai energi pendorong perahu secara alami.
4) Fungsi rekreasi. Kondisi pantai, danau, dan lau yang
indah dan bersih difungsikan sebagai objek wisata.
5) Fungsi pengaturan iklim. Perbedaan sifat fisik air laut
dan daeratan dapat memengaruh gereakan udara (angin). Hal ini selanjutnya
memanaskan perairan dan mengakibatkan penguapan kemudian turun sebagai hujan.
6) Sebagai tempat usaha perikanan. Manusia memanfaatkan
perairan sebagai usaha perikanan, seperti tambank udang, pengembangbiakan
kerang mutiara dan sejenisnya.
7) Sumber mineral, seperti garam, kalium karbonat, dan
sejenisnya
8) Sumber bahan tambang, seperti minyak bumi, timah, gas
alam, dan sejenisnya
Dengan ke 8 manfaat sumber daya air ini kita dapat
memaksimalkan sumber daya air yang ada dan tentunya tetap menjaga dan
melestarikannya untuk kebutuhan sekrang dan masa yang akan datang.
Fungsi dan Peran Air Bagi Kehidupan Manusia
Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat
terpisahkan adalah Air.Tidak hanya penting bagi manusia Air merupakan bagian
yang penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tubuhan.Tanpa air kemungkinan
tidak ada kehidupan di dunia inti karena semua makhluk hidup sangat memerlukan
air untuk bertahan hidup.
Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari
akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari jika tidak minum
karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia itu
terdiri dari 73% adalah air. Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada
di dunia ini dapat terus berlangsung karena tersedianya Air yang cukup.Dalam
usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air
yang cukup bagi dirinya sendiri. Berikut ini air merupakan kebutuhan pokok bagi
manusia dengan segala macam kegiatannya, antara lain digunakan untuk:
- Keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya,
- Keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
- Keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik.
- Keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.
- Keperluan pertanian dan peternakan
- Keperluan pelayaran dan lain sebagainya
Oleh
karena itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di
bumi ini.Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan
menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan
melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah
dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehingga dapat menggangu ekosistem
yang ada.
Manfaat Air bagi Kehidupan Manusia
Air merupakan
zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.Sekitar tiga per empat
bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan
hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air.Selain itu, air juga dipergunakan
untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar
rumah.Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam
kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain.Penyakit-penyakit yang
menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air.Kondisi
tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana.
Volume air
dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume
tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi
antara bagian-bagian tubuh seseorang. Beberapa organ tubuh manusia yang
mengandung banyak air, antara lain, otak 74,5%, tulang 22%, ginjal 82,7%, otot
75,6%, dan darah 83%.
Setiap hari
kurang lebih 2.272 liter darah dibersihkan oleh ginjal dan sekitar 2,3 liter
diproduksi menjadi urine. Selebihnya diserap kembali masuk ke aliran darah.
Dalam kehidupan sehari-hari, air dipergunakan antara lain untuk keperluan
minum, mandi, memasak, mencuci, membersihkan rumah, pelarut obat, dan pembawa
bahan buangan industri.
Ditinjau dari
sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas
memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat.Volume rata- rata kebutuhan air
setiap individu per hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40
galon.Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim,
standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat.
4. Kualitas
Air
Kualitas air adalah kondisi kalitatif air yang diukur dan
atau di uji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1 keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 tahun 2003).
Menurut Acehpedia (2010), kualitas air dapat diketahui
dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang
dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan
warna). Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemaliharaan air sehingga
tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar
kondisi air tetap dalam kondisi alamiahnya.
Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air untuk dipergunakan
bagi pemenuhan tertentu kehidupan
manusia, seperti untuk air minum, mengairi tanaman, minuman ternak dan
sebagainya (Arsyad, 1989).
5. Indikator
Kualitas Air yang Baik dan Buruk
a.
Indikator Air
yang Sehat
Air yang sehat
harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :
1. Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya
disebabkan oleh adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh
menunjukkan semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran yang terkandung di
dalamnya.
2. Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti
mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa
berwarna kuning , air buangan dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar
dan lain-lain.
3. Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis,
pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin
disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa
asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.Tidak
berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium
dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan
organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh mikroorganisme air.
4. Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 – 8,5 . Air yang pHnya rendah
akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam
yang terasa asam adalah air gambut (rawa)
5. Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat,
senyawa raksa, senyawa sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan
radioaktif.
6. Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan
oleh kandungan ion kalsium (Ca2+)dan
magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat dilihat bila sabun atau deterjen
yang digunakan sukar berbusa dan di bagian dasar peralatan yang
dipergunakan untuk merebus air terdapat kerak atau endapan. Air sadah dapat
juga mengandung ion-ion Mangan (Mn2+)dan besi (Fe2+) yang memberikan rasa anyir pada air
dan berbau, serta akan menimbulkan noda-noda kuning kecoklatanpada
peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium, ion
besi dan ion mangan diperlukan oleh tubuh kita. Air sadah yang banyak
mengandung ion-ion tersebut tidak baik untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka
panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati. Tubuh kita hanya
memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit sedikit sekali.
Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan magnesium merupakan zat
yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah
merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam air minum hanya
sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter). Untuk
ion mangan ; 0,005 – 0,5 ppm, ion kalsium : 75 – 200 ppm dan 1on magnesium : 30
– 150 ppm.
7. Tidak boleh mengandung bakteri
patogen seperti Escheria coli , yaitu bakteri yang biasa terdapat
dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat menyebabkan
penyakit usus dan limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan hepatitis.
Dengan memasak air terlebih dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut akan mati.
b.
Indikator Air yang Buruk /
Tercemar
Selain dengan cara melakukan tes di
laboratorium, terdapat beberapa cara pengamatan fisik yang dapat dilakukan
untuk mengenali ciri-ciri air tanah yang sudah tercemar,
seperti dikutip dari indiastudychannel adalah:
1. Warna kekuningan akan muncul
jika air tercemar chromium dan materi organik. Jika air berwarna merah
kekuningan, itu menandakan adanya cemaran besi. Sementara pengotor berupa
lumpur akan memberi warna merah kecoklatan.
2. Kekeruhan juga
merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh koloid (bio zat yang lekat
seperti getah atau lem). Lumpur, tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti
plankton maupun partikel lainnya bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh.
3. Polutan berupa
mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu. Jika pahit, pemicunya
bisa berupa besi, aluminium, mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.
4. Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran alkali. Sumbernya bisa berupa
natrium bikarbonat, maupun bahan pencuci yang lain misalnya detergent.
5. Sedangkan rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi
didaerah sekitar muara sungai.
6. Bau yang tercium dalam air
tanah juga menunjukkan adanya pencemaran. Apapun baunya, itu sudah
menunjukkan bahwa air tanah tidak layak untuk konsumsi.
Beberapa literatur juga menuliskan ciri air tanah tercemar
ini, diantaranya (Djajadiningrat, 1992), menyatakan bahwa badan air yang
tercemar ditandai dengan warna gelap, berbau, menimbulkan gas, mengandung bahan
organik tinggi, kadar oksigen terlarut rendah, matinya kehidupan di dalam air
umumnya ikan dan air tidak lagi dapat dipergunakan sebagai bahan baku air
minum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar